Kopilogi dan Primatologi, Secangkir Jawa untuk Owa (bagian 2)

Tulisan pertama “primatologi dan kopi” membuat berangan-angan terus ketika melihat tanaman kopi di antara sisa-sisa hutan dengan aneka hidupan liar yang ada didalamnya. Kopi owa, hingga project ini berjalan telah sedikit banyak menjadi bahasa yang lebih mudah di terima ketika menyampaikan cerita tentang Owa jawa. Meskipun belum sepenuhnya menjadi sumber dana yang mencukupi untuk kegiatan lapangan, setidaknya arah kegiatan pelestarian owajawa dan habitatnya menemukan rel yang sepertinya akan terus bertambah panjang. Ada movitasi tersendiri ketika sekarang ke hutan dan kopi hutan ini telah menjadi bagian yang penting dalam siklus project.

Kopilogi, natural science tentang kopi juga semakin menarik untuk dipelajari, seperti saat ini, seringkali kalau di hutan kita temukan kopi yang sedang berbunga, dan ketika berbunga biasanya ketika musim kemarau, ketika dingin menusuk tulang di pagi hari, aroma kembang kopi ini sangat harum semerbak. Ingin rasanya mengirim aroma kembang kopi ini lewat tulisan ini supaya pembaca bisa ikut merasakan nikmatnya tinggal di hutan yang terdapat tanaman kopinya.

Bunga kopi ini dari beberapa cerita di kampung tempat saya penelitian, beberapa kali mengalami mekar, gugur dan mekar lagi, katanya untuk yang robusta ini sampai 7 kali di hutan Sokokembang. Fase berbunga ini secara alami memang fase untuk mempertahankan generasi kopi itu sendiri, hingga akhirnya menjadi buah. Namun pembuahan yang terjadi ketika serbuk sari bertemu putik tentunya ada faktor dari luar yang membantunya. 

Catatan penelitian menyebutkan selain angin, faktor pembuahan bunga kopi ini juga banyak di bantu oleh serangga. Kami juga melakukan studi awal tentang peran serangga dalam proses penyerbukan kopi hutan, di habitat owa. Masih berupa catatan lapangan, data awal ini memberikan input tersendiri tentang bagaimana kopi hutan atau shade grown coffee di habitat owa. Meskipun juga ilmu tentang serangga ini juga sangat kompleks, ada hal yang baru yang bisa kita dekati untuk mempelajari kopi dan pohon hutan disekitarnya yang menopang produktifitas kopi hutan.

Foto-foto dari lapangan jenis-jenis serangga yang kita temui ketika musim bunga kopi di antaranya lebah, tawon, kupu,ngengat, dan lain-lainnya. Laporan-laporan tentang kopi di bawah naungan atau shade grown coffee menyebutkan bahwa jenis-jenis serangga juga sangat berperan dalam produktifitas buah kopi, dan tentunya hal ini sangat menarik untuk di teliti lebih lanjut bagaimana serangga-serangga ini secara ekonomi adalah sangat penting dalam menyokong kehidupan warga sekitar hutan. 
lebah (stingless bee) sedang hinggap di bunga kopi

Tidak hanya menyerbuki tanaman kopi, lebah lebah ini konon bisa terbang sejauh 1800 meter untuk berkelana mencari polen dan lebih penting menjaga keberlangsungan proses regenerasi (sebagai penyerbuk/pollinator) dari pohon hutan yang ada di wilayah jelajahnya. Kalau dalam hal ini kopi owa, para serangga ini juga berperan penting dalam peyerbukan pohon-pohon buah yang di makan oleh Owajawa. 
kopi hutan  (shade grown) habitat Owajawa
kupu kupu di habitat kopi hutan

Jadi masih banyak hal yang akan terus menarik untuk di pelajari di dalam kopi hutan ini, dan banyak pilihan bagi anda untuk terlibat langsung berperan dalam sistem ekologi, sebagai peminum kopi, bagaimana kopi yang anda minum juga dapat berperan melestarikan hutan dan lingkungan sekitar anda??

Selamat minum kopi.. !

Bacaan : 
Klein, A‐M., Ingolf Steffan‐Dewenter, and Teja Tscharntke. "Pollination of Coffea canephora in relation to local and regional agroforestry management." Journal of Applied Ecology 40.5 (2003): 837-845

Komentar

Postingan Populer